Kamis, 10 November 2011

agar kulit tetap sehat

Cuaca yang semakin tak menentu membuat kesehatan kulit Anda pasti terganggu. Untuk itu selalu sedia senjata berikut agar kulit tetap sehat menghadapi cuaca hujan, lembab atau panas sekalipun.

1. Air

Air sangat baik dalam memperbaiki sirkulasi kulit. Untuk itu cukupkan delapan gelas air sehari untuk menjaga kulit tetap kenyal.

2. Makanan tinggi asam lemak Omega-3

Asam lemak ini membantu melembutkan kulit kering dengan menjaga kelembaban kulit. Sebab dalam beberapa kasus berbagai penyakit kulit seperti eksim diakibatkan kurangnya asam lemak ini. Untuk itu selalu santap salmon, tuna, atau ikan trout, kacang-kacang atau biji-bijian seperti rami, dan kenari juga membantu.

3. Makanan mengandung Zinc

Zinc membantu menyembuhkan luka dengan memperbaiki kulit yang rusak sekaligus melindunginya dari gangguan di kemudian hari. Makanan seperti tiram, kacang-kacangan, kalkun, kepiting, dan daging sapi tanpa lemak adalah solusinya.

4. Makanan kaya Vitamin A

Vitamin A dapat membantu memperbaiki kerusakan kulit, terutama bila Anda sering beraktifitas di bawah sinar matahari. Konsumsi sayuran hijau, wortel, kentang manis, dan labu bisa Anda lakukan sebagai jalan keluarnya.

5. Makanan tinggi Vitamin E

Vitamin ini membantu kulit mempertahankan kelembabannya. Vitamin E juga membantu kulit terlindungi dari sinar UV. Selalu gunakan pelembab dengan kandungan tinggi vitamin E dan konsumsi kacang-kacangan untuk asupan nutrisi dari dalam.


di ambil dari: http://id.she.yahoo.com/inilah-senjata-agar-kulit-tetap-sehat-di-segala-064748848.html;_ylt=AiVKZWN0n8NjaNlFLZyd1qPmeeR_;_ylu=X3oDMTQwaDExdGZ2BG1pdANLZWNhbnRpa2FuIFRvcCBTdG9yaWVzBHBrZwNiMWZkMWM5Ny00ZDYxLTMwYjMtYTIyMi02ODY2M2M1MTFmMTYEcG9zAzMEc2VjA3RvcF9zdG9yeQR2ZXIDMTdiYzVlZjYtZWE0Ni0xMWUwLWI1OWItZjc1MTYwNDk2ZGRl;_ylg=X3oDMTFrNzFpNDU3BGludGwDaWQEbGFuZwNpZC1pZARwc3RhaWQDBHBzdGNhdANjYW50aWsEcHQDc2VjdGlvbnM-;_ylv=3



nenekku tercinta, semoga engkau tenang di alam sana....
TRIBUNNEWS.COM - Malu nggak sih kalau punya kulit lembut, tapi tiba-tiba terasa kasar dan hitam di bagian sikunya? Ayo dong, jangan lupakan bagian tubuh yang satu ini, biar kulit kita tampil cantik menyeluruh!

Karena sedikitnya kelenjar minyak pada siku, bikin kulit pada area itu cenderung kering. Makanya, kita perlu melakukan perawatan khususnya setiap habis mandi. Enggak ribet kok, hanya dalam waktu kurang dari 10 menit, kita bisa mengubah siku hitam dan kasar menjadi halus dengan warna merata.

1. Bersihkan dahulu siku dengan sabun, gunakan bantuan sponge atau loofah, lalu keringkan.

2.Oleskan sedikit body scrub ke seluruh permukaan siku. Gosok dengan gerakan memutar sekitar 3 menit agar sel-sel kulit mati dapat ikut terangkat, lakukan kurang lebih seminggu sekali.

3. Body scrub bisa kita ganti dengan irisan buah lemon, buah yang berkhasiat melembutkan, menghaluskan sekaligus mencerahkan kulit.

4. Setelah proses scrubbing selesai, oleskan body butter setiap hari pada siku agar selalu lembab


diambil dari : http://id.she.yahoo.com/ingin-cerahkan-siku-yang-hitam-ikuti-cara-ini-075724869.html

Rabu, 02 November 2011

dislipidemia

PENDAHULUAN
 Latar Belakang
Penyakit Dislipidemia mungkin sangat jarang di temukan ataupun didengar. Namun penyakit ini juga dapat membunuh jika tidak di perhatikan pengendaliannya, karena Penyakit ini juga menjadi salah satu penyebab jantung coroner, gagal ginjal, bahkan stroke yang cukup terkenal dan tak asing lagi di telinga kita.

 Rumusan Masalah
Apa Sih Dislipidemia Yang Ada di Hasil MCU?
Penyebab Dislipidemia
Pengendalian Dislipidemia
Diet
Indikasi pemberian diet

 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan serta menambah wawasan dalam penerapan ilmu gizi dalam kehidupan bermasyarakat nantinya. Agar penyakit yang terus berkembang ini dapat dikurangi dalam penyebarannya.
 Manfaat Penulisan
Membantu masyarakat untuk lebih mengenal Dislipidemia serta hal-hal apa yang harus di hindari serta dijalani agar penyakit ini dapat berkurang










PEMBAHASAN

Bagi orang memperhatikan kesehatan, biasanya melakukan Medical Check Up (MCU) minimum setahun sekali. Kita sebagai orang awam terkadang kurang paham istilah kedokteran yang tertulis dalam hasil MCU.
Dislipidemia adalah gangguan kesehatan akibat kelainan lemak dalam darah.
Keadaan ini bisa menimbulkan timbunan kolesterol (plak) pada dinding pembuluh darah yang disebut ateroma. Ateroma menyebabkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah yang dinamakan aterosklerosis. Kalau penyempitan ini terjadi di pembuluh darah jantung akan menyebabkan jantung koroner, bila terjadi di ginjal akan menyebabkan gagal ginjal dan bila terjadi di otak akan menyebabkan stroke. HDL kolesterol disebut lemak yang baik karena jenis ini berperan mengangkut kolesterol yang tercecer pada dinding pembuluh darah dan dibawa kembali ke hati. Dengan kata lain HDL kolesterol mencegah terjadinya aterosklerosis sehingga tidak terjadi penyakit jantung koroner.


Definisi Dislipidemia
Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan pe¬ning¬katan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Dislipidemia mengacu pada kondisi di mana terjadi abnormalitas profil lipid dalam plasma.
Beberapa kelainan fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, trigliserida (TG), serta penurunan kolesterol HDL. Berbagai perubahan profil lipid tersebut saling terkait satu dengan lain sehingga tidak dapat dibicarakan sendiri-sendiri.
Dislipidemia merupakan salah satu faktor risiko utama aterosklerosis dan penyakit jantun¬g koroner. Dislipidemia adalah salah satu komponen dalam trias sindrom meta¬boli¬k selain diabetes dan hipertensi.

Apa Bedanya Jenis Kolesterol-Kolesterol Itu?
Trigliserida adalah bentuk penumpukan lemak makanan atau hasil perubahan unsur-unsur energi yang berlebihan di dalam tubuh.
Kolesterol LDL adalah bentuk lemak darah yang berpotensi menyebabkan terjadinya penyumbatan dan pengendapan di arteri (atherosklerosis) yang berujung penyakit jantung koroner.
Kolesterol HDL adalah bentuk lemak darah yang bekerja berlawanan dengan kolesterol LDL.
Aspek Biokimia Lipid
Lipid merupakan substansi yang bersifat hidrofobik. Artinya, dalam keadaan normal tanpa molekul pengikat, lipid tidak dapat larut dalam plasma darah. Agar lipid dapat larut dalam darah, lipid berikatan dengan apolipoprotein membentuk lipoprotein. Pemahaman tentang apolipoprotein dan lipoprotein penting karena berperan dalam patofisiologi tipe-tipe dislipidemia tertentu.

Penyebab Dislipidemia
Dislipidemia dapat terjadi akibat faktor asupan (intake) lemak yang tinggi dan adanya faktor keturunan / riwayat penyakit keluarga, alkohol, hormon estrogen, dan obat-obatan.



Pada wanita, saat usia menopause akan meningkat resiko dislipidemianya lebih tinggi.
Asupan lemak total berkaitan dengan kegemukan (berat badan berlebih). Untuk mengetahui apakah anda kegemukan atau tidak gunakan rumus: BB / TB (M)2. Bila hasilnya adalah: 18.5 – 22.9 maka ia normal, bila 23 – 24.9 maka ia overweight, dan di atas 25 maka ia obesitas.

Pengendalian Dislipidemia?
Pengendalian dislipidemia utamanya menggunakan tindakan nonfarmakologis yaitu: modifikasi diet, latihan jasmani, dan pengelolaan berat badan. Ketiganya seharusnya dilakukan secara simultan untuk mendapatkan hasil yang optimal. Apa Yang Harus Dilakukan?
Langkah pertama :
Menilai resiko akan penyakit jantung koroner / stroke. Faktor resiko utama yang harus dihitung adalah:
Merokok
Hipertensi
Kadar Kolesterol HDL Rendah
Umur (Laki-laki : 45 <; Perempuan: 55 <)
Riwayat Penyakit Jantung Pada Keluarga
Bila ditemukan hanya 1 faktor resiko maka disebut resiko rendah,
bila 2 atau lebih disebut resiko multiple,
bila disertai faktor-faktor lain yang terkait (ada penyakit DM, ginjal, dll) maka disebut resiko tinggi.
Langkah kedua :
Menilai dimana posisi anda saat ini:
Jika masuk kelompok resiko tinggi:
Segera lakukan perubahan gaya hidup plus tindakan non-farmakologis
LDL : 130 <; konsultasi dengan dokter anda untuk terapi obat
Jika masuk kelompok resiko multiple:
Segera lakukan perubahan gaya hidup plus tindakan non-farmakologis
LDL : 160 <; konsultasi dengan dokter anda untuk terapi obat
Jika masuk kelompok resiko rendah:
Segera lakukan perubahan gaya hidup plus tindakan non-farmakologis
LDL : 190 <; konsultasi dengan dokter anda untuk terapi obat

Aktivitas Fisik Apa Yang Cocok?
Aktifitas di sini yang paling cocok adalah yang bersifat aerobik. Untuk kegiatan sehari-hari biasakan untuk bergerak secara aktif, misalnya membiasakan menggunakan tangga untuk naik / turun lantai; membiasakan jalan kaki. Menurut American Heart Association, berjalan kaki dengan teratur akan membantu jantung mempertahankan fungsinya, dan juga membantu menahan laju osteoporosis (pada wanita).
Untuk olah raga harus benar-benar bersifat aerobik secara teratur, berselang seling antara gerak cepat dan lambat, dan berangsur-angsur meningkat. Prinsip ini disebut CRIPE (Continuous, Rhytmic, Interval, Progressive, Endurance) Exercise, yang merupakan prinsip dasar olah raga yang bersifat aerobik.
Dalam berolahraga harus diusahakan mencapai target zone, yaitu target denyut nadi yang harus dipertahankan selama olah raga tersebut. Cara menghitungnya adalah = 75 – 85% (220 – umur dalam tahun). Jadi misalnya umur 30 tahun, maka target zone nya adalah: 75 – 140 s/d 160. Latihan yang dapat dijadikan pilihan85 % (220 – 30) diantaranya jalan cepat, jogging, renang, dan bersepeda. Diperkirakan jalan kaki selama 1 jam akan membakar kalori sebanyak 120 Kcal; Joging selama 1 jam akan membakar kalori sebanyak 610 Kcal, renang per menit akan membakar sekitar 185 Kcal, sedangkan bersepeda per jam akan membakar kalori sebesar 160 Kcal.

Jenis Diet
 Bila anda memiliki nilai kolesterol tinggi, sedangkan trigliserida normal atau tinggi;
maka anda harus menghindari:
Kue-kue, cake, taart yang dibuat dari susu penuh (full-cream), keju, kuning telur, mentega, kelapa, dan lemak jenuh lain misalnya permen coklat . Semua daging yang berlemak seperti babi, domba, kornet, sosis, udang, kerang, jeroan, jantung, otak, hati, ginjal, susu penuh (full-cream), keju, es krim Minyak kelapa, kelapa, santan kental, lemak hewan, margarin.
Yang harus dibatasi adalah:
Daging sapi dan ayam tanpa lemak, Lidah. Asupan kolesterol harus di bawah 300 mg / hari; dengan asupan serat (sayur dan buah) lebih dari 30 gram / hari.
 Bila anda memiliki nila trigliserida tinggi, sedangkan kolesterol normal atau tinggi ; maka anda harus menghindari:
Kue-kue, cake, taart yang dibuat dari susu penuh (full-cream), keju, mentega, kelapa, minyak kelapa dan minyak jenuh lain, keripik singkong, keripik kentang, permen, selai, gula, dan madu Semua daging berlemak, ham, sosis, kornet, kulit ayam, keju, jeroan, otak, udang, kerang-kerangan, susu penuh (full-cream), es krim Minyak kelapa, kelapa, santan, lemak babi, margarin.
Yang harus dibatasi adalah:
Beras, roti, jagung, tepung-tepungan (terigu, tepung beras, maezena, hunkwee), mie, bihun, kentang, spagheti, makaroni; Kuning telur maksimum 3 butir / minggu. Asupan kolesterol diatur maksimum 300 – 500 mg / hari; dan asupan serat (sayur dan buah) ditingkatkan lebih dari 30 gram sehari.


Cara agar lemak jahat dalam darah kita tidak meningkat dan sebaliknya lemak baiknya tidak menurun yakni
1. Karena kolesterol dan lemak merupakan aktor utama dalam kasus ini maka kita harus membatasi asupan zat tersebut dari makanan kita.
2. Karena kolesterol hanya terdapat pada sumber hewani maka kita harus membatasi makanan dari sumber hewani terutama yang tinggi kolesterol
3. Kolesterol juga diproduksi dalam tubuh kita dan dalam jumlah besar dikeluarkan ke dalam usus sebagai komponen getah empedu. Kolesterol dalam getah empedu yang dikeluarkan ke usus akan diserap kembali kedalam darah dan dibawa ke hati. Oleh karena itu proses penyerapan ini harus dihambat agar tidak berlebihan. Penelitian Anderson dari Kentucky Medical scool menunjukkan bahwa peningkatan asupan serat dapat menghambat proses penyerapan kolesterol dalam usus. Maka makanan kita harus cukup serat, gitu mas.
4. Karena dislipidemia juga merupakan akibat dari gaya hidup sedentary yaitu pola hidup yang kurang aktivitas maka untuk mencegah/menanggulanginya diperlukan olah raga, khususnya yang meningkatkan endurance. Bukan olah raga yang kompetitif seperti sepak bola, badminton, tennis dsb. Tapi olah raga yang dibutuhkan adalah yang memenuhi persyaratan sebagai berikut :
o Dilakukan secara kontinyu, teratur. Jadikan olah raga ini sebagai bagian dari gaya hidup
o Frekuensi 3 – 4 kali/minggu.
o Durasi 30 – 45 menit.
o Intensitas minimal. Dengan kata lain olahraga harus menghasilkan keringat tanpa terengah-engah serta tidak menimbulkan perasaan lelah.
Contoh olah raga : renang atau bersepeda pelan-pelan, Treadmil atau jogging, dan senam.
5. Karena dislipidemia juga dipengaruhi oleh stress, maka hindarkan diri anda dari stress. Stress memicu adrenalin yang dapat meningkatkatkan kadar gula darah, kolesterol dan tekanan darah.

Indikasi Pemberian Diet
1. Makanan yang tinggi kolesterol harus dihindari, seperti otak, jerohan, daging merah yang berlemak dan kuning telur. Ayam masih boleh digunakan, tapi sebaiknya hindari bagian kulit , jerohan, leher, kepala, kaki dan sayap., karena kandungan lemaknya cukup tinggi. Sebaiknya perbanyak penggunaan ikan (terutama ikan laut) dan bahan pangan nabati seperti tempe, tahu, kacang-kacangan dan hasil olahannya.
2. bagi penderita dislipidemia sebaiknya menggunakan susu rendah lemak atau non fat.
3. kurang konsumsi udang , cumi kepiting dan kerang. Bila makan udang, makan bersama kulitnya lebih dianjurkan. Karena chitosan dalam kulit dalam kulit udang merupakan bahan anti kolesterol.
4. biasakan memasak dengan menumis, merebus, menanak, memepes dan memanggang. Batasi penggunaan minyak, santan, margarin, mentega. Gunakan minyak jagung, minyak kedelai, minyak zaitun , minyak kacang maupun minyak biji matahari. Tetapi hindarkan pemasakan dengan panas tinggi, karena akan menghasil asam lemak trans yang juga berbahaya untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah. (baca juga bahaya asam lemak trans)
5. Kurangi karbohidrat sederhana seperti gula, madu, dan makanan manis lainnya seperti kecap, abon, dendeng, coklat, dodol dsb. penggunaan gula dan makanan manis lainnya akan meningkatkan kadar trigliserida dalam darah.
6. Perbanyak makan sayuran dan buah, terutama dengan kandungan serat larut air tingggi seperti labu siam, terong, oyong/gambas, lobak, melon, semangka, pepaya, belimbing, jambu, pisang, apel, pir dsb. Hindari buah yang banyak menghasilkan gas seperti duren, nangka, nanas.
7. Hindari minuman dan makanan yang beralkohol seperti minuman keras dan tape.
8. Berhenti merokok.






KESIMPULAN
Dislipidemia adalah gangguan kesehatan akibat kelainan lemak dalam darah. Keadaan ini bisa menimbulkan timbunan kolesterol (plak) pada dinding pembuluh darah yang disebut ateroma. Ateroma menyebabkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah yang dinamakan aterosklerosis. Kalau penyempitan ini terjadi di pembuluh darah jantung akan menyebabkan jantung koroner, bila terjadi di ginjal akan menyebabkan gagal ginjal dan bila terjadi di otak akan menyebabkan stroke. HDL kolesterol disebut lemak yang baik karena jenis ini berperan mengangkut kolesterol yang tercecer pada dinding pembuluh darah dan dibawa kembali ke hati. Dengan kata lain HDL kolesterol mencegah terjadinya aterosklerosis sehingga tidak terjadi penyakit jantung koroner.

kanker

Pendahuluan

1. Latar Belakang
Jumlah penderita penyakit kanker di Indonesia belum diketahui secara pasti, tetapi peningkatan dari tahun ke tahun dapat dibuktikan sebagai salah satu penyebab kematian. Hanya beberapa penyakit kanker yang dapat diobati secara memuaskan, terutama jika diobati saat masih stadium dini. Keberhasilan pengobatan sangat ditentukan oleh jenis kanker, stadium kanker, keadaan umum penderita, dan usaha penderita untuk sembuh.

2. Rumusan Masalah
- Definisi kanker
- Jenis kanker
- Gejala kanker
- Faktor penyebab kanker
- Factor resiko kanker
- Diet kanker
- Jenis diet pancreas
3. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan Makalah ini adalah untuk menambah pemahaman dalam mengenal kanker. Bagaimana kanker bisa menyerang setiap tubuh manusia. Sebab-sebab yang memungkinkan penyerangan sel kanker. Dan masih banyak lagi yang akan di bahas di bab berikutnya.

4. Manfaat Penulisan
Membantu mencegah penyebaran kanker dalam kehidupan manusia, dengan mengetahui gejala-gejala dini, sehingga kanker bisa lebih mudah diketahui sehingga pertologan dini dapat segera di lakuka.








PEMBAHASAN

Definisi Kanker
Penyakit Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat, tidak terkendali, dan akan terus membelah diri, selanjutnya menyusup ke jaringan sekitarnya (invasive) dan terus menyebar melalui jaringan ikat, darah, dan menyerang organ-organ penting serta syaraf tulang belakang. Dalam keadaan normal, sel hanya akan membelah diri jika ada penggantian sel-sel yang telah mati dan rusak. Sebaliknya sel kanker akan membelah terus meskipun tubuh tidak memerlukannya, sehingga akan terjadi penumpukan sel baru yang disebut tumor ganas. Penumpukan sel tersebut mendesak dan merusak jaringan normal, sehingga mengganggu organ yang ditempatinya. Kanker dapat terjadi diberbagai jaringan dalam berbagai organ di setiap tubuh, mulai dari kaki sampai kepala. Bila kanker terjadi di bagian permukaan tubuh, akan mudah diketahui dan diobati. Namun bila terjadi didalam tubuh, kanker itu akan sulit diketahui dan kadang - kadang tidak memiliki gejala. Kalaupun timbul gejala, biasanya sudah stadium lanjut sehingga sulit diobati.

Di Amerika Serikat dan beberapa negara berkembang lainnya, kanker sekarang ini bertanggung jawab untuk sekitar 25% dari seluruh kematian. Dalam setahun, sekitar 0,5% dari populasi terdiagnosa kanker.
Pada pria dewasa di Amerika Serikat, kanker yang paling umum adalah kanker prostat (33% dari seluruh kasus kanker), kanker paru-paru (13%), kanker kolon dan rektum (10%), kanker kandung kemih (7%), dan "cutaneous melanoma (5%). Sebagai penyebab kematian kanker paru-paru adalah yang paling umum (31%), diikuti oleh kanker prostat (10%), kanker kolon dan rektum (10%), kanker pankreas (5%) dan leukemia (4%).
Untuk dewasa wanita di Amerika Serikat, kanker payudara adalah kanker yang paling umum (32% dari seluruh kasus kanker), diikuti oleh kanker paru-paru (12%), kanker kolon dan rektum (11%), kanker endometrium (6%, uterus) dan limfoma non-Hodgkin (4%). Berdasarkan kasus kematian, kanker paru-paru paling umum (27% dari kematian kanker), diikuti oleh kanker payudara (15%), kanker kolon dan rektum (10%), kanker indung telur (6%), dan kanker pankreas (6%).
Statistik dapat bervariasi besar di negara lainnya. Di Indonesia, kanker menjadi penyumbang kematian ketiga terbesar setelah penyakit jantung. Penyebab utama kanker di negara tersebut adalah pola hidup yang tidak sehat, seperti kurang olahraga, merokok, dan pola makan yang tak sehat. Pada tanaman, kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh jenis jamur/ bakteri tertantu. Pola invasi kanker tanaman dan kanker pada manusia sangat berbeda.

Perbedaan Tumor dan Kanker
Tumor ada dua macam yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Tumor jinak hanya tumbuh dan membesar, tidak terlalu berbahaya, dan tidak menyebar ke luar jaringan. Sedangkan tumor ganas adalah kanker yang tumbuh dengan cepat dan tidak terkendali dan merusak jaringan lainnya.

Ketika sel normal (A) rusak atau tua (2), mereka mengalami apoptosis (1); sel kanker (B) menghindari apoptosis dan terus membelah diri.
Puru ayal atau kanker atau neoplasma ganas adalah penyakit yang ditandai dengan kelainan siklus sel khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk:
• tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel melebihi batas normal)
• menyerang jaringan biologis di dekatnya.
• bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah atau sistem limfatik, disebut metastasis.
Tiga karakter ganas inilah yang membedakan kanker dari tumor jinak. Sebagian besar kanker membentuk tumor, tetapi beberapa tidak, seperti leukemia. Cabang ilmu kedokteran yang berhubungan dengan studi, diagnosis, perawatan, dan pencegahan kanker disebut onkologi.
Kanker dapat menyebabkan banyak gejala yang berbeda, bergantung pada lokasi dan karakter keganasan, serta ada tidaknya metastasis. Diagnosis biasanya membutuhkan pemeriksaan mikroskopik jaringan yang diperoleh dengan biopsi. Setelah didiagnosis, kanker biasanya dirawat dengan operasi, kemoterapi, atau radiasi.
Gejala - gejala Kanker
Gejala kanker secara umum yang timbul tergantung dari jenis atau organ tubuh yang terserang yaitu :
• Nyeri dapat terjadi akibat tumor yang meluas menekan syaraf dan pembuluh darah disekitarnya, reaksi kekebalan dan peradangan terhadap kanker yang sedang tumbuh, dan nyeri juga disebabkan karena ketakutan atau kecemasan.
• Pendarahan atau pengeluaran cairan yang tidak wajar, misalnya ludah, batuk atau muntah yang berdarah, mimisan yang terus menerus, cairan puting susu yang mengandung darah, cairan liang senggama yang berdarah (diantara menstruasi/menopause) darah dalam tinja, darah dalam air kemih.
• Perubahan kebiasaan buang air besar
• Penurunan berat badan dengan cepat akibat kurang lemak dan protein (kaheksia)
• Benjolan pada payudara
• Gangguan pencernaan, misalnya sukar menelan yang terus menerus.
• Tuli, atau adanya suara - suara dalam telinga yang menetap.
• Luka yang tidak sembuh - sembuh
• Perubahan tahi lalat atau kulit yang mencolok

Jenis - jenis kanker yang telah dikenal saat ini yaitu :
Klasifikasi kanker kemudian dilakukan pada kategori yang lebih umum, misalnya;
- Karsinoma
Yaitu jenis kanker yang berasal dari sel yang melapisi permukaan tubuh atau permukaan saluran tubuh, misalnya jaringan seperti sel kulit, testis, ovarium, kelenjar mucus, sel melanin, payudara, leher rahim, kolon, rectum, lambung, pancreas, esophagus, serviks. karsinoma anal, kanker esofageal, karsinoma hepatoselular, kanker laringeal, hipernefroma, kanker lambung, kanker testiskular dan kanker tiroid.

Kanker payudara

Karsinoma hepatoseluler


Karsinoma pancreas


- Limfoma
Yaitu jenis kanker yang berasal dari jaringan yang membentuk darah, misalnya jaringan limfe, lacteal, limfa, berbagai kelenjar limfe, timus, dan sumsum tulang. Limfoma spesifik antara lain adalah penyakit Hodgkin (kanker kelenjar limfe dan limfa).



- Leukemia
Kanker jenis ini tidak membentuk massa tumor, tetapi memenuhi pembuluh darah dan mengganggu fungsi sel darah normal.

Gejala Leukemia

Leukemia

- Sarkoma
Yaitu jenis kanker dimana jaringan penunjang yang berada dipermukaan tubuh seperti jaringan ikat, termasuk sel - sel yang ditemukan diotot dan tulang.
Sarcoma Kaposi


a Kaposi adalah kanker yang berasal dari pembuluh darah, biasanya pada kulit.
PENYEBAB
Pada penderita AIDS, penyakit ini terjadi akibat gangguan sistem kekebalan dan penelitian terakhir menyebutkan adanya kombinasi antara gangguan sistem kekebalan dengan sejenis virus herpes yang belum teridentifikasi.
GEJALA
Terdapat 2 macam bentuk sarkoma Kaposi:
1. Penyakit pada usia lanjut, biasanya pada orang Eropa, Yahudi atau Itali.
Kanker tumbuh sangat lambat dan jarang menyebar.
2. Penyakit pada anak-anak dan pria muda di Afrika dan pada penderita AIDS.
Kanker tumbuh jauh lebih cepat dan seringkali melibatkan pembuluh darah pada organ dalam.

Pada pria usia lanjut, sarkoma Kaposi biasanya tampak sebagai bintik ungu atau coklat tua di jari kaki atau tungkai.
Kanker bisa tumbuh sampai berukuran bebarapa sentimeter atau lebih, sebagai daerah berwarna gelap yang mendatar atau agak menonjol, yang cenderung mengalami perdarahan dan membentuk tukak.
Kanker bisa menyebar secara perlahan ke tungkai.
Pada orang Afrika dan pada penderita AIDS, kanker biasanya pertama kali muncul sebagai bintik pink, merah atau ungu, yang berbentuk lonjong atau bundar.
Bintik-bintik ini bisa muncul di bagian tubuh mana saja, tetapi seringkali tumbuh di wajah.
Dalam beberapa bulan bintik-bintik lainnya muncul di beberapa bagian tubuh, termasuk mulut, juga pada organ dalam dan kelenjar getah bening dan bisa menyebabkan perdarahan internal.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejala dan hasil biopsi kulit.
PENGOBATAN
Sarkoma Kaposi pada usia lanjut yang tumbuh lambat dan tidak disertai gejala lainnya, tidak memerlukan pengobatan sama sekali.
Tetapi bintik yang terbentuk bisa diobati dengan pembekuan, terapi sinar X atau elektrokauterisasi (penghancuran jaringan dengan menggunakan jarum listrik).
Untuk penderita AIDS dan bentuk kanker yang agresif, belum ada pengobatan yang sangat memuaskan.
Kemoterapi dengan etoposid, vincristine, vinblastin, bleomycin dan doxorubicin memberikan hasil yang mengecewakan.
- Glioma
Yaitu kanker susunan syaraf, misalnya sel-sel glia (jaringan penunjang) di susunan saraf pusat.


- Karsinoma in situ
Yaitu istilah yang digunakan untuk menjelaskan sel epitel abnormal yang masih terbatas di daerah tertentu sehingga masih dianggap lesi prainvasif (kelainan/luka yang belum memyebar)




Patofisiologi
Kanker adalah kelas penyakit beragam yang sangat berbeda dalam hal penyebab dan biologisnya. Setiap organisme, bahkan tumbuhan, bisa terkena kanker. Hampir semua kanker yang dikenal muncul secara bertahap, saat kecacatan bertumpuk di dalam sel kanker dan sel anak-anaknya (lihat bagian mekanisme untuk jenis cacat yang umum).
Setiap hal yang bereplikasi memiliki kemungkinan cacat (mutasi). Kecuali jika pencegahan dan perbaikan kecacatan ditangani dengan baik, kecacatan itu akan tetap ada, dan mungkin diwariskan ke sel anang/(sel anak). Biasanya, tubuh melakukan penjagaan terhadap kanker dengan berbagai metoda, seperti apoptosis, molekul pembantu (beberapa polimerase DNA), penuaan/(senescence), dan lain-lain. Namun, metoda koreksi-kecacatan ini sering kali gagal, terutama di dalam lingkungan yang membuat kecacatan lebih mungkin untuk muncul dan menyebar. Sebagai contohnya, lingkungan tersebut mengandung bahan-bahan yang merusak, disebut dengan bahan karsinogen, cedera berkala (fisik, panas, dan lain-lain), atau lingkungan yang membuat sel tidak mungkin bertahan, seperti hipoksia. Karena itu, kanker adalah penyakit progresif, dan berbagai kecacatan progresif ini perlahan berakumulasi hingga sel mulai bertindak berkebalikan dengan fungsi seharusnya di dalam organisme. Kecacatan sel, sebagai penyebab kanker, biasanya bisa memperkuat dirinya sendiri (self-amplifying), pada akhirnya akan berlipat ganda secara eksponensial. Sebagai contohnya :
• Mutasi dalam perlengkapan perbaikan-kecacatan bisa menyebabkan sel dan sel anangnya mengakumulasikan kecacatan dengan lebih cepat.
• Mutasi dalam perlengkapan pembuat sinyal (endokrin) bisa mengirimkan sinyal penyebab-kecacatan kepada sel di sekitarnya.
• Mutasi bisa menyebabkan sel menjadi neoplastik, membuat sel bermigrasi dan dan merusak sel yang lebih sehat.
• Mutasi bisa menyebabkan sel menjadi kekal (immortal), lihat telomeres, membuat sel rusak bisa membuat sel sehat rusak selamanya.


Faktor risiko
Kanker adalah penyakit yang 90-95% kasusnya disebabkan faktor lingkungan dan 5-10% karena faktor genetik. Faktor lingkungan yang biasanya mengarahkan kepada kematian akibat kanker adalah tembakau (25-30%), diet dan obesitas (30-35 %), infeksi (15-20%), radiasi, stres, kurangnya aktivitas fisik, polutan lingkungan.

Bahan Kimia


Timbulnya penyakit kanker paru-paru sangat berkorelasi dengan konsumsi rokok.Source:NIH.
Patogenesis kanker dapat dilacak balik ke mutasi DNA yang berdampak pada pertumbuhan sel dan metastasis. Zat yang menyebabkan mutasi DNA dikenal sebagai mutagen, dan mutagen yang menyebabkan kanker disebut dengan karsinogen. Ada beberapa zat khusus yang terkait dengan jenis kanker tertentu. Rokok tembakau dihubungkan dengan banyak jenis kanker, dan penyebab dari 90% kanker paru-paru. Tembakau bertanggung jawab atas satu per tiga dari seluruh kematian akibat kanker di negara-negara maju, dan sekitar satu per lima di seluruh dunia. Tingkat kematian akibat kanker paru-paru di Amerika Serikat mencerminkan pola merokok, dengan kenaikan dalam pola merokok diikuti dengan peningkatan yang dramatis dalam tingkat kematian akibat kanker paru-paru. Walaupun begitu, jumlah perokok di seluruh dunia terus meningkat, sehingga beberapa organisasi menyebutkannya sebagai epidemik tembakau.[29] Kanker yang berhubungan dengan pekerjaan seseorang diyakini memiliki jumlah sebesar 2-20% dari semua kasus.

Radiasi Ionisasi
Sumber-sumber radiasi ionisasi, seperti gas radon, bisa menyebabkan kanker. Keterpaparan terus-menerus terhadap radiasi ultraviolet dari matahari bisa menyebabkan melanoma dan beberapa penyakit kulit yang berbahaya. Diperkirakan 2% dari penyakit kanker di masa yang akan datang dikarenakan CT Scan di saat ini. Radiasi dari frekuensi radio tak berion dari telepon seluler dan sumber-sumber radio frekuensi yang serupa juga dianggap sebagai penyebab kanker, tetapi saat ini sangat sedikit bukti kuat yang mendukung keterkaitan ini.

Infeksi
Beberapa kanker bisa disebabkan infeksi. Ini bukan saja berlaku pada binatang-binatang seperti burung, tetapi juga pada manusia. Virus-virus ini berperan hingga 20% terhadap terjangkitnya kanker pada manusia di seluruh dunia. Virus-virus ini termasuk papillomavirus pada manusia (kanker serviks), poliomavirus pada manusia (mesothelioma, tumor otak), virus Epstein-Barr (penyakit limfoproliferatif sel-B dan kanker nasofaring), virus herpes penyebab sarcoma Kaposi (Sarcoma Kaposi dan efusi limfoma primer), virus-virus hepatitis B dan hepatitis C (kanker hati), virus-1 leukemia sel T pada manusis (leukemia sel T), dan helicobacter pylori (kanker lambung).
Ketidakseimbangan Metabolisme
Senyawa formaldehid yang disintesis di dalam tubuh, seringkali terbentuk dari lintasan metabolisme senyawa xenobiotik, dapat membentuk ikatan kovalen dengan DNA, atau mengikat pada serum albumin dan gugus valina dari hemoglobin, dan menginduksi lintasan karsinogenesis.
Ketidakseimbangan Hormonal
Tingginya rasio plasma hormon TGF-β, yang merupakan regulator pada proses penyembuhan luka, akan meningkatkan produksi ROS pada fibroblas, serta diferensiasi fibroblas menuju fenotipe miofibroblas.

Disfungsi Sistem Kekebalan

 Keturunan
 Letak kerusakan DNA yang dialami

Faktor - faktor penyebab kanker
Ada beberapa faktor yang diduga meningkatkan resiko terjadinya kanker, sebagai berikut :
• Faktor keturunan
• Faktor Lingkungan
- Merokok sigaret meningkatkan resiko terjadinya kanker paru - paru, mulut, laring (pita suara), dan kandung kemih.
- Sinar Ultraviolet dari matahari
- Radiasi ionisasi (yang merupakan karsinogenik)
• Faktor Makanan yang mengandung bahan kimia.
Contoh jenis makanan yang dapat menyebabkan kanker adalah :
- Makanan yang diasap dan diasamkan (dalam bentuk acar)
- Minuman yang mengandung alkohol
- Zat pewarna makanan
- Logam berat seperti merkuri yang sering terdapat pada makanan laut yang tercemar seperti: kerang, ikan, dsb.
- Berbagai makanan (manis,tepung) yang diproses secara berlebihan.
• Virus
Virus yang dapat dan dicurigai menyebabkan kanker antara lain :
- Virus Papilloma menyebabkan kutil alat kelamin (genitalis)
- Virus Sitomegalo menyebabkan Sarkoma Kaposi (kanker sistem pembuluh darah yang ditandai oleh lesi kulit berwarna merah)
- Virus Hepatitis B dapat menyebabkan kanker hati.
- Virus Epstein - Bar (di Afrika) menyebabkan Limfoma Burkit,
- Virus Retro pada manusia misalnya virus HIV
• Infeksi
- Parasit Schistosoma (bilharzia).
- Infeksi oleh Clonorchis
- Helicobacter Pylori
Faktor perilaku
- perokok dan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak dan daging yang diawetkan juga peminum minuman beralkohol.
- Perilaku seksual yaitu melakukan hubungan intim diusia dini dan sering berganti ganti pasangan.
• Gangguan keseimbangan hormonal
Hormon estrogen berfungsi merangsang pertumbuhan sel yang cenderung mendorong terjadinya kanker, sedangkan progesteron melindungi terjadinya pertumbuhan sel yang berlebihan. - Ada kecenderungan bahwa kelebihan hormon estrogen dan kekurangan progesteron menyebabkan meningkatnya risiko kanker payudara, kanker leher rahim, kanker rahim dan kanker prostat dan buah zakar pada pria.
• Faktor kejiwaan, emosional
- Stres yang berat dapat menyebabkan ganggguan keseimbangan seluler tubuh.

Faktor Resiko dan Gejala Kanker
• Faktor Resiko Hormonal
Hormon estrogen dapat berfungsi sebagai promotor bagi kanker tertentu, misalnya kanker payudara dan kanker endometrium
• Faktor Kejiwaan, Emosi Psikis
Peranan faktor kejiwaan pada kanker dapat melalui beberapa cara, diantaranya: stress atau dendam yang mempengaruhi perkembangan sel menjadi liar dan efek yang melemahkan sistem kekebalan tubuh sel T sehingga tidak mampu melenyapkan sel kanker yang terbentuk.
• Beberapa faktor yang bersifat Protektif terhadap pembentukan kanker yaitu :
Hormon progesteron bersifat protektif terhadap kanker yaitu dengan menghambat efek stimulasi estrogen. Hormon progesteron meningkat pada saat kehamilan dan saat menyusui pada wanita oleh karena itu, wanita yang menyusui selama paling sedikit 6 bulan berturut - turut, wanita yang hamil beberapa kali, akan mengurangi resiko terkena kanker payudara.

V. Diagnosis Kanker

Deteksi Dini Kanker :
• Upaya pendeteksian kanker yang terkini adalah dengan Digital Infrared Imaging atau Pencitraan Inframerah Digital (PID).
• Beberapa tes penyaringan yang dapat dilakukan dirumah.
• mendeteksi kaknker payudara.
• Memeriksa buah zakar .
• Memeriksa secara teratur adanya luka terbuka dimulut yang tidak sembuh - sembuh untuk mendeteksi kanker mulut pada stadium dini.

Menentukan Stadium kanker
Staging bisa dilakukan dengan menggunakan
1. Pemindaian/scanning (misalnya pemindaian hati atau tulang)
2. Pewarnaan terhadap jaringan sehingga bila ada kanker jaringan patologis dapat diketahui.
3. CT (Computed Tomography) atau MRI (Magnetic Resonance Imaging).
4. Mediastinoskopi.
5. Biopsi sumsum tulang.

VI. Pengobatan Kanker
 Pengobatan Konvensional
- Pengobatan dengan Kemoterapi
 Pengobatan dengan Terapi Penyinaran (Radiasi)
- Pengobatan dengan pembedahan
- Pengobatan dengan terapi kombinasi
- Pembedahan atau penyinaran.
2. Pengobatan Herbal
Pengobatan herbal adalah suatu pengobatan menggunakan berbagai macam ekstrak dari tumbuh-tumbuhan (tanaman obat).
Penggunaan herbal untuk mengobati kanker tidak muncul begitu saja. Ada beberapa pendekatan yang mendasari pengobatan dengan bahan baku tersebut, yaitu sebagai berikut:
1. Konsep dari hasil penelitian bahwa kanker bersifat reversible (bisa normal kembali)
2. Konsep menghambat pertumbuhan kanker.
3. Konsep penuaan sel kanker
4. Konsep memperkuat sel lain di sekitar kanker.

VII. Usaha Pencegahan Kanker dan Terapi Mental
Pencegahan Secara Umum
Cara pencegahan umum kanker adalah mengurangi paparan terhadap bahan karsinogen, misalnya tidak merokok, menghindari makanan tinggi lemak, menambah makanan tinggi serat seperti sayuran dan buah, hidup akif fisik, mengupayakan berat badan yang ideal, dan hidup dengan pola sehat. Pencegahan juga dapat dilakukan dengan penapisan atau screening terhadap kemungkinan terkena kanker. Tes penapisan kanker ini dimaksudkan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya kanker sehingga dapat menurunkan jumlah kematian akibat kanker karena jika kanker ditemukan pada stadium sangat dini, dimana kanker belum menyebar lebih jauh, biasanya kanker tersebut dapat diobati dan memberikan hasil yang optimal.

Terapi Mental
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam hal terapi mental untuk penderita kanker adalah :
• Mengelola stress
• Menyadari adanya stress
• Dukungan moral pada pasien kanker
• Tetap aktif dan bergembira
• Berempati (mamahami beratnya beban mental yang dialami penderita untuk mendukung pemulihan kanker)
• Optimis dalam menjalankan hidup
• Buanglah dendam dan kebencian
• Terapi doa (mendekatkan diri kapada Tuhan)


JENIS DIET
Diet pankreas
Menjalani diet pankreas umumnya terdiri dari enam hingga delapan porsi kecil makanan yang bertujuan untuk menjaga pasien tetap kuat, mencegah atau memperlambat laju penurunan berat badan yang mungkin terjadi, melawan gejala kanker pankreas, dan memperbaiki status gizi pasien kanker pankreas. terdapat beragam diet dan terapi cocok untuk dilakukan pasien kanker pankreas seperti yang dijelaskan dibawah ini.

Diet Kanker Pankreas Makrobiotik
Merupakan diet sayuran dan buah-buahan. Sebagian besar terdiri dari sayuran matang, biji-bijian, dan sereal yang memang diketahui baik untuk kesehatan. Masih dilakukan penelitian untuk membuktikan keberhasilan diet ini dalam mencegah perkembangan sel kanker pankreas.
Perhatikan : Diet ini harus direncanakan secara hati-hati.

Diet Kanker Pankreas Dengan Terapi Bromelain
Bromelain membantu memperkuat control terhadap infeksi. Merupakan enzim yang ditemukan pada buah nanas. Dengan mengkonsumsi Bromelain membuat system kekebalan tubuh menjadi lebih kuat. Baru baru ini para peneliti membuktikan bahwa Bromelain dapat berkhasiat untuk mengkontrol dan memperbaiki gejala kanker pankreas. Pada penelitian tersebut menyebutkan bahwa terapi Bromelain membantu pasien mengurangi rasa sakit, tidak mudah lelah, dan tidak kehilangan nafsu makan sebesar pasien yang tidak mendapatkan terapi tersebut.

Diet Kanker Pankreas Terapi Gerson
Terapi Gerson merupakan terapi yang umum dan paling sering dilakukan sebagai terapi kanker pankreas. Diet ini menyarankan untuk mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan mentah. Termasuk didalamnya biji kopi. Suplemen juga wajib untuk dikonsumsi. Kombinasi dari semua makanan diatas membantu membersihkan tubuh dan secara bersamaan akan meningkatkan metabolism.
Perhatikan : Efek samping terapi Gerson dapat berbahaya, sehingga wajib didiskusikan kembali dengan ahli gizi dan dokter anda

Diet Kanker Pankreas Laetrile
Laetrile merupakan nama vitamin b17. Nama yang sering digunakan adalah Amygdalin. Amygdalin dapat ditemukan pada kacang almond dan apricot. Menurut beberapa penelitian, Laetrile atau Amygdalin dapat menyembuhkan banyak jenis kanker. Sayangnya belum banyak penelitian yang mendukung pernyataan tersebut.

Diet Kanker Pankreas Essiac
Essiac adalah ramuan herbal sederhana. Perawat berkebangsaan kanada bernama Renee Caisse membuat publikasi ilmiah pertama mengenai hal tersebut. Essiac terbuat dari empat tumbuhan herbal yang ditemukan didaerah Ontario, Kanada. Tumbuhan herbal tersebut adalah burdock, sorrel sheep, slippery elm, dan turkish rhubarb. Kesemua bahan tersebut direbus hingga menjadi cairan berwarna coklat. Ramuan inilah yang diklaim sebagai penyembuh kanker, tapi belum teruji klinis dan didukung penelitian ilmiah yang mendalam. Saat ini, Essiac merupakan merek terdaftar dari Essiac Products Inc. yang bisa didapatkan di apotek dan toko yang menjual produk herbal


TUJUAN DIET KANKER
• Memberikan makanan yang seimbang
• Mencegah atau menghambat penurunan berat badan secara berlebihan
• Mengurangi rasa mual, muntah, dan diare
• Mengupayakan perilaku sehat terhadap makanan

SYARAT DIET KANKER
• Energi tinggi
• Protein tinggi
• Lemak sedang
• Karbohidrat cukup
• Vitamin dan mineral cukup
• Porsi makan kecil tapi sering

INDIKASI PEMBERIAN DIET KANKER
1. Bila paisen menderita anoreksia
• Dianjurkan makan makanan yang disukai
• Tambahkan bumbu makanan yang sesuai untuk menambah rasa
• Tekankan bahwa makan adalah bagian penting dalam program pengobatan
• Olahraga sesuai kemampuan
2. Bila ada peruubahan pengecapan
• Makan dan minum diberikan dengan suhu kamar
• Tambahkan bumbu makanan yang sesuai untuk menambah rasa
• Minuman diberikan dalam bentuk segar atau jus.
3. Bila ada kesulitan mengunyah atau menelan
• Minum dengan menggunakan sedotan
• Makan dan minum diberikan dengan suhu kamar
• Bentuk makanan dsaring atau cair
• Hindari makanan terlalu asam atau asin.
4. Bila mulut kering
• Makanan dan minuman diberikan dengan suhu dingin
• Bentuk makanan cair
• Kunyah permen karet atau hard candy.
5. Bila mual dan muntah
• Beri makanan kering
• Hindari makanan yang berbau merangsang
• Hindari makanan lemak tinggi
• Makan dan minum perlahan lahan
• Hindari makanan dan minuman terlalu manis
• Batasi cairan pada saat makan
• Tidak tidur setelah makan



KESIMPULAN

Kanker memiliki keterikatan dengan tumor. Walaupun begitu, kanker tak sama dengan tumor. Kanker berkembang dari sel yang terus membelah secara tak terkendali. Karena tubuh tidak membutuhkan sel baru, sementara sel terus membelah sehingga menimbulkan penumpukan yang kemudian menjadi kanker.
Kanker dapat menyerang seluruh tubuh, bahkan mulut pun dapat di hinggapi kanker. Maka dari itu asupan gizi yang cukup dapat menghindarkan kita dari kanker.
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Mungkin itu adalah istilah yang paling baik dalam menangani kanker, karena setiap obat yang di gunakan untuk menjinakkan kanker memiliki efek pada tubuh.
pada penderita AIDS, Kanker tumbuh jauh lebih cepat dan seringkali melibatkan pembuluh darah pada organ dalam.

Keperawatan sebagai ilmu dan teori keperawatan

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Seiring dengan era reformasi dan era globalisasi di Indonesia saat ini, juga diikuti dengan perubahan pemahaman terhadap konsep sehat-sakit, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta penyebaran informasi tentang determinan kesehatan yang bersifat multifaktorial . Kondisi ini mendorong pembangunan kesehatan nasional ke arah paradigma baru yaitu paradigma sehat. Dalam perkembangannya keperawatan mengalami pasang surut sekaligus babak baru bagi kehidupan profesi keperawatan di Indonesia.
Jumlah perawat yang menganggur di Indonesia ternyata cukup mencengangkan. Hingga tahun 2005 mencapai 100 ribu orang. Hal ini disebabkan kebijakan zero growth pegawai pemerintah, ketidakmampuan rumah sakit swasta mempekerjakan perawat dalam jumlah memadai, rendahnya pertumbuhan rumah sakit dan lemahnya kemampuan berbahasa asing. Ironisnya, data WHO 2005 menunjukkan bahwa dunia justru kekurangan 2 juta perawat, baik di AS, Eropa, Australia dan Timur Tengah. Fakta lain di lapangan, saat ini banyak tenaga perawat yang bekerja di rumah sakit dan puskesmas dengan status magang (tidak menerima honor seperserpun) bahkan ada rumah sakit yang meminta bayaran kepada perawat bila ingin magang. Alasan klasik dari pihak rumah sakit “mereka sendiri yang datang minta magang”.

2. Pokok Permasalahan
- Apa definisi dari ilmu?
- Sifat ilmu keperawatan
- Apa definisi dari teori?
- Bagaimana isi teori-teori yang ada di keperawatan?

3. Tujuan penulisan
Agar perawat mampu membedakan, mana yang seharusnya menjadi tugas, mana yang bukan. Agar praktik dokter-perawat tidak terus merajalela.
4. Manfaat Penulisan
Menambahkan kemampuan intelektual dalam menerapkan asuhan keperawatan sehari-hari untuk pelayanan masyarakat, serta sadar akan tanggung jawab dan bukan tanggung jawab milik perawat.


ISI

Definisi Ilmu
Ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya. Ilmu berasal dari aktivitas ilmiah yang berpangkal pada konsep struktur pemikiran manusia.
Definisi ilmu perawatan Henderson karena berkaitan dengan praktik perawatan
menunjukan bahwa perawat yang melihat tugas utama mereka sebagai pemberi
langsung perawatan kepada pasien akan menemukan manfaat segera pada kemajuan
pasien dari kondisi bergantung menjadi mandiri. Henderson meyakini proses
perawatan merupakan proses problem-sloving dan tidak hanya khusus masalah
perawatan.
Ilmu di tinjau dari aspke aksiologi, merupakan cara penggunaan/pemanfaatan pengetahuan ilmiah. Aksiologi disebut juga sebagai teori nilai, yakni teori yang membicarakan kegunaan dari suatu ilmu, termasuk asas moral yang terdapat di dalamnya.

Keperawatan Sebagai Ilmu
Berdasarkan tinjauan aspek ontology, setiap disiplin ilmu harus mempunyai objek forma dan objek materia terkait dengan wujud yang akan menjadi focus penelaah. Objek Materia adalah cara untuk menjelaskan/mencapai objek tersebut berdasarkan objek materia. Sedangkan objek forma sendiri adalah prinsip yang mendasari perbedaan antar ilmu.
Epistemology merupakan asas yang berkaitan dengan cara memperoleh dan menyusun materi pengetahuan menjadi suatu ilmu. Sifat pengetahuan ilmiah antara lain (Suriasumantri, 1996):
1. Pengetahuan adalah milik umum. Artinya, pengetahuan itu disampaikan kepada masyarakat melalui publikasi ilmiah.
2. Objektif. Artinya setiap orang berhak mempelajari objek yang sama, dengan cara yang sama, akan memperoleh kesimpulan yang sama.
3. Abstraksi. Artinya, ilmu pengetahuan dapat mereduksi realitas menjadi konsep.
4. Konseptual. Artinya, ilm memiliki konsepsi yang membangun teori-teori.
5. Generalisasi. Artinya, kajian-kajian dari pengetahuan dapat di terima oleh umum.
Proses pembentukan pengetahuan ilmiah terkait dengan mekanisme yang memproses pengetahuan tersebut. Mekanisme ini lebih dikenal dengan istilah metode ilmiah, yang memproses pengetahuan dalam tiga aspek, yaitu keabsahan, kebenaran, dan penyusunan. Keabsahan pengetahuan ilmiah di tentukan berdasarkan syarat yang harus di penuhi oleh suatu pengethuan, yaitu logis, analitis, dan sistematis.kaitannya dengan kebenaran, kebenaran suatu pengetahuan terletak pada pengujian empiris.
Proses penyusunan pengetahuan ilmiah sendiri memerlukan pikiran dasar yang teoritis. Pikiran dasar itu terdiri atas postulat, asumsi, dan prinsip. Postulat merupakan anggapan tentang suatu objek yang merefleksikan sudut pandang tertentu yang tidak perlu di verifikasikan secara empiris guna menentukan benar salahnya. Asumsi adalah pernyataan dasar tentang realitas yang menjadi objek telaah. Terakhir, prinsip merupakan pernyataan dasar mengenai tindakan yang dipilih.

Ilmu Keperawatan Di Tinjau Dari Sudut Ontology
Ilmu keperawatan ditinjau dari sudut ontology mempunyai pengertian, falsafah, sejarah, tujuan, penerima layanan keperawatan, fokus keperawatan, objek forma, dan objek material yang berbeda dengan pengetahuan yang lain. Ilmu keperawatan di tinjau dari sudut ontologi, dapat di telaah konsensus International Council of Nurse (1873), yaitu:

The unique function of nurse is to assist the individual, sick or well in the performance of those activities contributing, to health or its recovery (or to peaceful death) that he would perform unaded if he had the necessary, strength, will, or knowledge.


Ilmu Keperawatan Di tinjau Dari Sudut Epistemologi
Sifat/karakter ilmu keperawatan
1. Pengetahuan umum (Public knowledge)
2. Objektif
3. Abstraksi
4. Konseptual
5. Generalisasi

Proses Pembentukan Ilmu Pengetahuan
Untuk menguji keabsahan dan kebenaran bahwa manusia yang tidak dapat berfungsi sempurna terkait dengan kondisi kesehatan dan proses penyembuhan mempunyai serangkaian kebutuhan yang dapat dilakukan melalui langkah-langkah proses keperawatan. Untuk mengembangkan nilmu keperawatan, dibutuhkan dukungan ilmu lain sebagai pembentuk body of knowledge ilmu keperawatan. Ilmu-ilmu pendukung tersebut, antara lain:
1. Kelompok ilmu humaniora, metodoligi, hokum, dan etika yang mencakup agama, filsafat, kebangsaan, etika dan hokum, bahasa Indonesia, bahasa inggris, metodologi ilmiah, dan komunikasi kelompok.
2. Kelompok ilmu alam dasar yan mencakup biofisika, kimia, biologi
3. Kelompok ilmu perilaku yang mencakup psikologi umum, psikologi perkembangan, psikologi social, hubungan antar manusia, dan dinamika kelompok.
4. Kelompok ilmu social, yang mencakup sosiologi, antropologi, demografi, dan ilmu politik.
5. Kelompok ilmu biomedik yang mencakup anatomi, fisiologi, biokimia, patofisiologi, farmakologi, dan terapi, mikrobiologi,parasitologi, dan gizi.
6. Kelompok ilmu kesehatan masyarakat.
7. Kelompok ilmu kedokteran klinik.

Teori-Teori Keperawatan
Stevens (1984), mendefinisikan keperawatan sebagai usaha untuk menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan (dikutip dari Taylor, C., dkk, 1989). Teori keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan dan mengontrol hasil asuhan keperawatan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan.
Menurut Newman (1979), ada 3 cara pendekatan dalam pengembangan dan pembentukan teori-teori keperawatan, yaitu: meminjam teori-teori dari disiplin ilmu lain yang relevan dengan tujuan untuk mengintegrasikan teori-teori ini dalam ilmu keperawatan, menganalisa situasi praktik keperawatan dalam rangka mencari konsep yang berkaitan dengan praktik keperawan serta menciptakan suatu kerangkan konsep yang memungkinkan pengembanagan teori keperawatan. Tujuan pengembangan teori keperawatan adalah menumbuh kembangkan pengetahuan yang diharapkan dapat membantu dan mengembangkan praktik keperawatan dan pendidikan keperawatan.
Karakteristik Dasar Teori Keperawatan
Torre (1985) dan Chin dan Ycob (1983), secara jelas menegaskan karakteristik dasar teori keperawatan. Menurut mereka, ada lima karakteristik dasar teori keperawatan, yaitu:
1. Teori keperawatan mengidentifikasi dan didefenisikan sebagai hubungan yang spesifik dari konsep keperawatan seperti hubungan antara konsep manusia, konsep sehat-sakit, keperawatan dan konsep lingkungan.
2. Teori keperawat harus bersifat ilmiah. Artinya teori keperawatan digunakan dengan alas an atau rasional yang jelas dan dikembangkan dengan menggunakan cara berpikir yang logis.
3. Teori keperawatan bersifat sederhana dan umum. Artinya teori keperawatan dapat digunakan pada masalah yang sederhana maupun masalah kesehatan yang kompleks sesuai dengan situasi praktik keperawatan.
4. Teori keperawatan berperan dalam memperkaya body of knowledge keperawatan yang dilakukan melalui penelitian.
5. Teori keperawatan menjadi pedoman dan berperan dalam memperbaiki kualitas praktik keperawatan.

Teori dalam Keperawatan
Teori keperawatan pada dasarnya terdiri atas empat konsep yang berpengaruh dan menentukan kualitas praktik keperawatan, yaitu konsep manusia, keperawatan, konsep sehat-sakit dan konsep lingkungan. Meskipun keempat konsep digunakan pada setiap teori keperawatan, akan tetapi pengertian dan hubungan antara konsep ini berbeda anatar teori yang satu dengan teori yang lain. Berikut ini diuraikan beberapa teori keperawatan.

Sister Calista Roy: Model Adaptasi Roy
Sister Calista Roy mengembangkan model adaptasi keperawatan pada tahun 1964. Model ini banyak digunakan sebagai falsafah dasar dan model konsep dalam pendidikan keperawatan. Model adaptasi Roy adalah sistem model yang esensial dalam keperawatan. Asumsi dasar model ini adalah:
1.Individu adalah makhluk biopsikososial sebagai satu kesatuan yang utuh. Seseorang dikatakan sehat jika mampu berfungsi untuk memenehi kebutuhan biologis, psikologis dan sosial.
2.Setiap orang selalu menggunakan koping, baik yang bersifat positif maupun negative untuk dapat beradaptasi. Kemampuan beradaptasi seseorang dipengaruhi oleh tiga komponen, yaitu penyebab utama terjadinya perubahan, kondisi dan situasi yang ada serta keyakinan dan pengalaman dalam beradaptasi.
3.Setiap individu berespons terhadap kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan konsep diri yang positif, kemampuan untuk hidup mandiri atau kemandirian serta kebutuhan akan kemampuan melakukan peran dan fungsi secara optimal utnuk memelihara integritas diri.
4.Individu selalu berada pada rentang sehat sakit, yang berhubungan erat dengan keefektifan koping yang dilakukan untuk memelihara kemampuan beradaptasi.
Menurut Roy, respon yang menyebabkan penurunan integritas tubuh menimbulkan adanya suatu kebutuhan dan menyebabkan individu berespons terhadap kebutuhan tersebut melalui upaya atau perilaku tertentu.
Menurutnya, kebutuhan fisiologis meliputi oksigenisasi dan sirkulasi, keseimbangan cairan dan elektrolit, makanan, tidur dan istirahat, pengaturan sushu, hormonal dan fungsi sensori. Kebutuhan akan konsep diri yang positif berfokus pada persepsi diri yang meliputi kepribadian, norma, etika dan keyakinan seseorang. Kemandirian lebih difokuskan pada kebutuhan akan kemampuan melakukan interaksi sosial termasuk kebutuhan akan dukungan orang lain. Peran dan fungsi optimal lebih difokuskan pada perilaku individu dalam menjalankan peran dan fungsi yang diembannya (Rambo, 1984, dikutip dari Taylor, C., dkk, 1989).
Singkatnya Roy menegaskan bahwa individu adalah makhluk biopsikososial sebagai satu kesatuan utuh yang memiliki mekanisme koping untuk beradaptasi terhadap perubahan lingkungan. Roy mendefenisikan lingkungan sebagai semua yang ada disekeliling kita dan berpengaruh terhadap perkembangan manusia. Sehat adalah suatu keadaan atau proses dalam menjaga integritas diri. Menurutnya, peran perawat adalah membantu pasien beradaptasi terhadap perubahan yang ada.

Teori Martha E. Roger
Teori Roger didasarkan pada pengetahuan tentang asal usul manusia dan alam semesta seperti antropologi, sosiologi, astronomi, agama, filosofi, perkembangan sejarah dan mitologi. Teori ini berfokus pada proses kehidupan manusia. Menurutnya kehidupan seseorang dipengaruhi alam sebagai lingkungan hisup manusia dan pula pertumbuhna dan perkembangan seseorang.
Asumsi dasar teori Roger tentang manusia adalah:
1.Manusia adalah kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain.
2.Manusia berinteraksi langsung dengan lingkungan disekelilingya.
3.Kehidupan setiap manusia adalah sesuatu yang unik. Jalan hidup seseorang berbeda dengan orang lain.
4.Perkembangan manusia dapat dinilai dari tingkah lakunya.
5.Manusia diciptakan sebagai karakteristik dan keunikan tersendiri. Misalnya dalam hal sifat dan emosi.
Secara singkat dapat disimpulkan bahwa teori Roger berfokus pada manusia sebagai satu kesatuan yang utuh dalam siklus kehidupannya. Menurutnya, lingkungan adalah segala hal yang beredar di luar diri individu.

Teori Dorothy E. Johnson
Dorthy E. Johnson meyakini bahwa asuhan keperawatan dilakukan untuk membantu individu memfasilitasi tingkah laku yang efektif dan efisien untuk mencegah timbulnya penyakit. Manusia adalah makhluk yang utuh dan terdiri dari 2 sistem yaitu sistem biologi dan tingkah laku tertentu. Lingkungan termasuk masyarakat adalah sistem eksternal yang berpengaruh terhadap perilaku seseorang.
Seseorang dikatakan sehat jika mampu berespon adaptif baik fisik, mental, emosi dan sosial terjadap lingkunagn internal dan eksternal dengan harapan dapat memelihara kesehatannya. Asuhan keperawatan dilakukan untuk membantu kesimbangan individu terutama koping atau cara pemecahan masalah yang dilakukan ketika ia sakit.
Menurut Johnson ada 4 tujuan asuhan keperawatan kepada individu, yaitu agar tingkah lakunya sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat, mampu beradaptasi terhadap perubahan fungsi tubuhnya, bermanfaat bagi dirinya dan orang lain atau produktif serta mampu mengatasi masalah kesehatan yang lainnya.

Teori Dorothea E. Orem
Menurut Orem, asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap orang mempunyai kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga membantu individu memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan kesejahteraannya. Oleh karena itu teori ini dikenal sebagai Self Care atau Self Care Defisit Teori.
Ada 3 prinsip dalam keperawatan diri sendiri atau perawatan mandiri. Pertama, perawatan mandiri yang dilakukan bersifat holistic meliputi kebutuhan oksigen, air makanan, eliminasi, aktifitas dan istirahat, mencegah trauma serta kebutuhan hidup lainnya. Kedua, perawatan mandiri yang dilakukan harus sesuai dengan tumbuh kembang manusia. Ketiga, perawatan mandiri dilakukan karena adanya masalah kesehatan atau penyakit untuk pencegahan dan peningkatan kesehatan.
Menurut Orem, perawat dibutuhkan ketika seseorang membutuhkan asuhan keperawatan karena ketidakmampuan untuk merawat diri sendiri. Menurutnya, area kerja perawat adalah membina dan mempertahankan hubungan terapeutik antara perawat dan pasien, menentukan kapan seseorang membutuhkan bantuan atau pertolongan, memperhatikan respon pasien, memberi pertolongan langsung kepada individu dan keluarga serta bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain
Asuhan keperawatan mandiri dilakukan dengan memperhatikan tingkat ketergantungan atau kebutuhan dna kemampuan pasien. Oleh karena itu terdapat 3 angkatan dalam asuhan keperawatan mandiri. Pertama, perawat memberi perawatan total ketika pertama kali asuhan keperawatan dilakukan karena tingkat ketergantungan pasien yang tinggi. Kedua, perawat dan pasien saling berkolaborasi dalam melakukan tindakan keperawatan. Ketiga, pasien merawat diri sendiri dengan bimbingan perawat.

Model Betty Neuman
Model Neuman berfokus pada individu dan respon atau reaksi individu terhadap stres termasuk faktor-faktor yang mempengaruhinya dan kemampuan adapatasi pasien. Menurut Neuman manusia merupakan system terbuka yang saling berinteraksi dengan lingkungan internal maupun eksternal yang dapat merupakan penyebab stress (stresor). Dalam kehidupan sehari-hari individu selalu berusaha mempertahankan dan memenuhi kebutuhan biologi, psikologi dan sosial cultural.
Adanya stressor seperti penyakit misalnya, menyebabkan seseorang bereaksi untuk mempertahankan kesehatannya melalui mekanisme pemecahan masalah atau koping tertentu. Penyebab stressor dapat berasal pada diri sendiri, dari luar individu atau karena interaksi dengan orang lain. Pengaruh stressor pada seseorang tergantung pada tingkatan stresor, lamanya stresor serta kemampuan dan keefektifan koping yang digunakan.
Menurut Neuman asuhan keperawatan dilakukan untuk mencegah atau mengurangi reaksi tubuh akibat adanya stresor. Peran ini disebut pencegahan penyakit yang terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tersier.
Pencegahan primer meliputi tindakan keperawatan untuk mengidentifikasi adanya stresor, mencegah terjadinya reaksi tubuh karena adanya stresor serta mendukung koping pasien yang konstruktif. Pencegahan sekunder seperti tindakan keperawatan untuk mengurangi atau menghilangkan gejala penyakit atau reaksi tubuh lainnya karena adanya stresor. Sedangkan pencegahan tersier meliputi pengobatan rutin dan teratur serta pencegahan kerusakan lebih lanjut atau komplikasi dari suatu penyakit.
Kerangkan ini dikenal sebagai kerangka system terbuka. Asumsi yang mendasari kerangka ini adalah:
1. Asuhan keperawatan berfokus pada manusia termasuk berbagai hal yang mempengaruhi kesehatan seseorang.
2. Tujuan asuhan keperawatan adalah kesehatan bagi individu, kelompok, dan masyarakat.
3. Manusia selalu berinteraksi secara konstan terhadap lingkungan.
Dalam kerangka konsep ini terdapat 3 sistem yang saling berinteraksi dan saling berhubungan erat.
1. Kepribadian (personal sistem). Setiap individu mempunyai sistem kepribadian tertentu. Kepribadian seseorang dipengaruhi oleh persepsi, konsep diri, pertumbuhan dan perkembangan, gambaran diri, tempat dan waktu.
2.Sistem interpersonal. Sistem interpersonal terbentuk karena hasil interaksi manusia. Konsep ini dapat berupa interaksi, komunikasi, perjanjian, stress dan peran.
3.Sistem sosial. Meliputi keluarga, kelompok keagamaan, sistem pendidikan, sistem pekerjaan dan kelompok sebaya.
Menurut King tujuan pemberian asuhan keperawatan dapat tercapai jika perawat dan pasien saling bekerjasama dalam mengidentifikasi masalah serta menetapkan tujuan bersama yang hendak dicapai.

Teori Myra E Levine
Teori Levine berfokus pada interaksi manusia . Asumsi dasar Teori Levine adalah :
1. Pasien membutuhkan pelayanan keperawatan atau kesehatan jika mempunyai masalah kesehatan.
2. Perawat bertanggung jawab untuk mengenali respon/reaksi dan perubahan tingkah laku serta perubahan fungsi tubuh pasien. Espon pasien terjadi ketika ia mencoba beradaptasi dengan perubahan lingkungan atau suatu penyakit. Bentuk respon tersebut dapat berupa ketakutan, stress, inflamasi dan respons panca indra.
3. Fungsi perawat adalah melakukan intervensi keperawatan serta membina hubungan terapeutik. Intervensi keperawatan bertujuan untuk membantu meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit serta memperbaiki status kesehatan.